Saturday, April 30, 2011

Malam Pertama Tidak Menyakitkan

Jakarta, Hubungan seksual saat malam pertama identik menyakitkan bagi kaum perempuan. Tapi ternyata seks malam pertama tidak selamanya sakit jika teknik yang dilakukan tepat.

Umumnya rasa sakit yang muncul pada malam pertama dipengaruhi oleh seberapa banyak cairan lubrikasi yang dihasilkan dan seberapa tegang hymen (selaput dara) dari perempuan tersebut saat berhubungan seks.

"Intinya kan hanya masalah siap atau tidak siap dan terangsang atau tidak terangsang saja. Kalau wanita sudah siap dan terangsang, pasti tidak akan sakit," ujar Pakar andrologi dan seksolog, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS dalam tulisannya di detikHealth yang dikutip Jumat (29/4/2011).

Prof Wimpie menuturkan rasa sakit tersebut bisa dicegah jika laki-laki tidak tergesa-gesa dalam melakukan penetrasi. Serta selaput dara yang robek tidak selamanya ditandai dengan pendarahan.

Ketika seorang perempuan terangsang maka aliran darah akan mengalir dengan cepat dan lancar. Kondisi ini menyebabkan seluruh pembuluh darahnya melebar termasuk di bagian vagina. Pelebaran inilah yang menentukan tegang atau tidaknya selaput dara.

"Justru yang bagus itu nggak sakit atau tidak berdarah. Wanita bisa saja tidak berdarah saat terjadi penetrasi dan selaput daranya robek, karena artinya si pria sudah bisa merangsang wanita dengan baik," jelas dokter yang mendapatkan gelar seksolog dari University of Washington, Amerika Serikat tersebut.

Hal senada juga diungkapkan Dr Andri Wanananda, MD dalam konsultasinya di detikHealth mengatakan bahwa pendarahan pada hubungan seks malam pertama tergantung pada elastisitas selaput dara, bila sangat elastis tidak terjadi perdarahan.

Rasa nyeri yang muncul pada saat malam pertama bisa diakibatkan oleh kurangnya pelumasan sehingga bibir atau dinding vagina mengalami luka karena bergesekan dengan penis.

Untuk itu sebaiknya pasangan melakukan 'foreplay' (pemanasan) yang cukup pada malam pertama hingga lubrikasi yang terjadi banyak dan bisa mencegah perdarahan akibat robeknya selaput dara sehingga tidak menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
(ver/ir)

Sumber: health.detik.com

Friday, April 22, 2011

5 Alasan Selingkuh

VIVAnews - Dalam sebuah hubungan asmara, selalu ada kemungkinan salah satu pasangan 'menyerah' pada godaan. Bisa disebabkan karena kebosanan, ketidakcocokan, jarak, atau banyak faktor lainnya.
Apapun alasannya, perselingkuhan sebenarnya tidak dapat ditolerir. Tetapi jika berada dalam situasi tersebut adalah penting untuk memahami apa yang mendorong pasangan melakukan perselingkuhan.

Ketahui lima alasan psikologis mengapa pria dan wanita mengkhianati pasangannya, dari Deepti Makhija, psikolog asal India.

1. Kecenderungan perilaku reaktif
Adu argumen adalah hal wajar dalam hubungan pernikahan. Tapi ketika hal itu membuat sakit hari salah satu pasangan, bisa jadi ia bereaksi ekstrim dengan berselingkuh.

"Momen setelah adu argumen sangat rentan. Dalam beberapa situasi, berselingkuh seperti perilaku reaktif daripada proaktif," kata Makhija, seperti dikutip dari Times of India.

Seseorang sebenarnya bisa meminta bantuan dari pihak ketiga seperti teman dan keluarga. Tetapi mereka cenderung reaktif dan lupa mencari bantuan. Justru yang dilakukan kemudian adalah mengambil kesempatan mencari cinta yang lain. Hasilnya bisa jadi penyesalan kemudian.

2. Ketidakcocokan seksual
Makanan, air, tempat tinggal dan seks adalah dasar kebutuhan fisiologis manusia. Untuk kebutuhan seks, dibutuhkan kepuasan psikologis bukan hanya fisik. Jika salah satu pasangan tidak mencapai kepuasan, bisa jadi pemicu perselingkuhan. Itu karena ketika muncul perasaan ketidakpuasan, banyak yang cenderung mereka mencari kepuasan di tempat lain.

"Dalam sebuah pernikahan, kesesuaian seksual adalah sama pentingnya dengan kecocokkan emosional. Keduanya harus seimbang, bisa jadi bahaya ketika salah satu mengalahkan yang lain. Hal ini dapat mendorong pasangan untuk mencari faktor-faktor kepuasan di luar hubungan, baik itu seks atau emosi," kata Makhija.

3. Membangkitkan ego
Setelah bertahun-tahun menjalin hubungan pernikahan, banyak orang tak lagi menganggap pasangannya menarik. Padahal setiap orang ingin dianggap menarik dan dihargai oleh pasangannya. Jika hal itu tak lagi terpenuhi dalam sebuah hubungan maka bisa meningkatkan risiko perselingkuhan.

Seseorang bisa meningkatkan kepercayaan dirinya dengan menjalin hubungan terlarang dengan orang yang menganggapnya menarik. Hal ini semacam untuk membangkitkan ego dalam diri.

4. Tumbuh secara terpisah

Beberapa pasangan tidak tumbuh bersama meskipun mereka terikat dalam sebuah pernikahan. Hal ini bisa terjadi ketika antara pasangan tidak memiliki pandangan yang sama atau berusaha mengimbangi satu sama lain. Akibatnya mereka kehilangan hasrat seksual dan emosional pada pasangannya.

Hubungan tetap dilanjutkan bisa jadi demi anak-anak mereka atau stabilitas keuangan. Kehilangan faktor cinta dalam hubungan seperti ini, membuat seseorang sangat mungkin mencari cinta di tempat lain.

5. Mencari sensasi
Seseorang selalu memiliki kesempatan untuk berselingkuh. Baik diperjalanan, saat bertemu teman lama atau dalam pesta. Beberapa orang mungkin hanya ingin mencari sensasi dengan menjalin hubungan dengan orang lain selain pasangannya. Ketika kesempatan muncul, sensasi pun akan dikejar.

"Setiap individu bertanggung jawab atas tindakannya dan menyadari tindakan yang dilakukan sepenuhnya. Hal ini bisa bertahan lama jika seseorang mulai ketagihan dengan sensasi yang dibuatnya sendiri," kata Makhija.

Diambil dari VIVAnews

Saturday, April 9, 2011

Fakta Kepuasan Bercinta

VIVAnews - Hubungan seksual telah menjadi daya tarik penelitian selama bertahun-tahun dalam sejarah manusia. Berbagai studi bertujuan menelisik rahasia di balik pencapaian kenikmatan hubungan seksual.

Namun, benarkah pengetahuan Anda mengenai orgasme atau kepuasan bercinta pada wanita? Cek kebenarannya di sini:

1. Jika tidak bisa klimaks, santailah
"Hanya 1/3 wanita di dunia yang mengalami kepuasan bercinta selama hubungan intim biasa," ujar ginekolog Dr Dharika Satyen, dikutip dari laman Idiva. Beberapa wanita memerlukan stimulasi ekstra untuk mencapai klimaks. Lainnya bahkan tidak perlu melakukan seks untuk kepuasan bercinta.

Untuk dapat menikmati setiap proses dan mencapai kepuasan bercinta, Anda hanya perlu mencari tahu apa yang tubuh Anda suka, dan pastikan pasangan Anda untuk melakukan hal tersebut.

2. Wanita perlu merasakan kepuasan bercinta lewat keintiman
Klimaks memang puncak kenikmatan. Tetapi ketika dikombinasikan dengan tingkat keintiman yang tepat, perjalanan bercinta akan sama memuaskan. Banyak wanita bahkan lebih memilih foreplay dibandingkan seks yang sebenarnya.

3. Wanita lebih sulit klimaks dibanding pria.
Wanita memakan waktu lebih lama daripada pria untuk mencapai tingkat optimal gairah seksual. Namun, lama wanita menikmati kepuasan bercinta hampir sama dengan pria. Karena itulah, banyak pria yang merasa berhasil jika telah membuat pasangannya merasakan puncak kenikmatan bercinta.

4. Wanita membutuhkan pasangan untuk klimaks
Anda memang membutuhkan pasangan yang terampil untuk membuat Anda nyaman dalam setiap proses bercinta. Namun, klimaks pada akhirnya tergantung pada tubuh Anda sendiri. Anda perlu mengatakan kepada pasangan apa yang harus dilakukannya untuk membuat diri Anda merasa lebih baik.

Jangan salah, tidak hanya pria yang merasakan kekhawatiran jika tidak memberikan kepuasan pada pasangannya, wanita pun merasakan hal yang sama. Jadi, teruslah bereksperimen dan belajar untuk melakukan hal-hal baru. Mungkin, posisi baru atau cara stimulasi baru adalah yang Anda butuhkan.

Sumber: vivanews

Friday, April 8, 2011

Jangan Menikah Karena 8 Alasan Ini

VIVAnews - Pernikahan merupakan peristiwa sakral yang menyatukan dua orang dalam satu ikatan. Ada janji setia sehidup semati yang harus dijaga.

Agar pernikahan mewujud menjadi rumah tangga harmonis dan langgeng, Anda harus punya cinta dan keyakinan terhadap pasangan. Jangan menikah hanya karena delapan alasan berikut ini, seperti dikutip dari Health24:

1. Menikah hanya karena harta
Di awal pernikahan, mungkin Anda begitu menikmati kehidupan rumah tangga. Namun, kehidupan rumah tangga tanpa landasan cinta kuat tentu jauh dari harmonis dan langgeng. Apalagi jika di tengah perjalanan rumah tangga, pasangan kehilangan harta. Atau, Anda bertemu dengan pria yang jauh lebih kaya dan memikat.

2. Ingin meninggalkan rumah orangtua
Ini biasanya menimpa mereka yang hidup di tengah keluarga penuh konflik. Menikah seringkali menjadi jalan pintas agar bisa keluar dari suasana rumah yang mungkin seperti 'neraka'. Namun, meninggalkan rumah bersama suami bukan jawaban mutlak. Pernikahan yang prematur justru bisa membuat Anda terjebak dalam konflik baru yang lebih rumit.

3. Karena orangtua menyukainya
Ini bukan alasan tepat bagi Anda dan pasangan segera melangsungkan pernikahan. Ingat, yang akan hidup dengannya adalah Anda sendiri, bukan orangtua Anda. Jangan biarkan Anda terjebak dengan sosok yang sebenarnya belum Anda yakini terbaik sebagai pasangan hidup.

4. Ingin merasakan hubungan lebih intim
Ketika kekuatan agar bisa berhubungan lebih intim menjadi alasan kuat menikah, ini berbahaya. Tujuan utama pernikahan bukan lagi membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis dan langgeng, tapi hanya 'malam pertama'. Saat penasaran itu terjawab, bukan tak mungkin bosan melanda, rasa sayang menguap, dan ujung dari ini semua adalah kehancuran rumah tangga.

5. Ingin punya anak 
Ingin punya anak memang menjadi pendorong kuat bagi banyak orang untuk menikah. Namun, apakah Anda ingin membawa anak dalam kondisi yang tidak ideal? Landasan cinta adalah harga mati. Jangan sampai anak Anda kelak menjadi korban ketidakharmonisan rumah tangga. Atau, malah Anda bisa menjadi orang tua tunggal kelak.

6. Menikah dengan peselingkuh
Ada beberapa kasus orang menikah secara diam-diam dengan selingkuhannya. Awalnya, mungkin akan berjalan dengan baik. Namun, untuk jangka panjang, pernikahan ini bisa menjadi malapetaka.

Ingat, pernikahan ini terjadi di atas penderitaan orang lain. Ini artinya masing-masing berani mengambil risiko mencari kebahagiaan tanpa peduli nasib pasangan utama masing-masing. Bukan tak mungkin pasangan kembali selingkuh, dan Anda menjadi korban berikutnya.

7. Tekanan sosial
Ini seringkali menimpa mereka yang sudah memasuki usia siap menikah, namun masih melajang. Mereka umumnya merasa terpojok dengan pertanyaan yang dilontarkan teman dan keluarga besar seperti, "Kapan menikah?" Jangan sampai tekanan ini membuat Anda menikahi orang yang salah.

8. Membuktikan bukan homoseksual
Itu bukan ide yang baik. Jangan menjadikan pernikahan sebagai tameng bagi Anda untuk membuktikan sesuatu kepada dunia. Jika memang Anda seorang homoseksual, menikah tidak akan mengubahnya. Selain membuat pasangan menderita, rumah tangga juga tidak akan bahagia.

• VIVAnews

Friday, April 1, 2011

Asal-usul April Mop

April Mop! Kata-kata ini mungkin tidak asing di telinga Anda. Apalagi ketika teman dengan sengaja membuat lelucon tentang Anda dan mereka pun menertawai Anda. Hal ini bagai budaya yang sudah mengakar dan dilakukan setiap 1 April.

Namun, tidak ada yang tahu mengenai awal mula terciptanya budaya ini. Para sejarawan telah meneliti hingga berabad-abad lamanya. Asal-asul April mop masih merupakan misteri dengan banyak teori berebut untuk diakui masyarakat.

Salah satunya adalah kejadian tahun 1582. Saat itu Paus Gregorius XIII memerintahkan penggantian kalender Julian. Tradisi populer menceritakan bahwa beberapa orang Eropa tidak mengetahui perubahan tersebut dan terus merayakan Tahun Baru pada tanggal 1 April dari kalender Julian sebelumnya.

Seorang profesor sejarah di Universitas Boston, Joseph Boskin, memberikan penjelasan lain. Dia mengatakan bahwa April Mop dimulai pada masa pemerintahan Constantine.

Constantine yang humoris memperbolehkan badut istana bernama Kugel untuk menjadi raja selama satu hari. Selanjutnya, badut tersebut mendeklarasikan tanggal 1 April sebagai 'day of absurdity' atau hari yang tidak masuk akal yang kemudian menjadi acara tahunan.

The Associated Press (AP) menerbitkan cerita ini. Butuh berapa minggu untuk menyadari bahwa cerita tersebut adalah palsu, bagian dari April Mop. Boskin mengarang cerita tersebut.

Sedangkan yang lain memercayai bahwa April mop adalah praktek kuno. Meskipun tidak dirayakan pada hari yang sama, kebudayaan kuno telah mengamati hari ketika orang-orang dapat membuat lelucon bersama.

Polandia, Skotlandia, dan Denmark adalah negara-negara yang merayakan hari penuh lelucon mereka sendiri. Semua hal serius dilarang pada hari tersebut.

Prancis menjuluki 1 April dengan sebutan 'Poisson d'Avril' atau ' April Fish' ketika anak-anak Prancis menempelkan gambar ikan pada punggung temannya. Hal ini pun langsung disambut dengan meneriakan kata 'Poisson d'Avril'.

Lelucon-lelucon berupa peringatan palsu menjadi berita yang membingungkan sepanjang hari. Selama bertahun-tahun, melalui trik sederhana sebuah lelucon berkembang menjadi 'hoax' yang tersebar kemanapun melalui berbagai macam media.

Satu lelucon yang terkenal yang disebut "pohon spaghetti" dirilis oleh BBC dalam program televisi pada tahun 1957. Sejumlah besar orang terkecoh bahwa Swiss memanen spaghetti dari pohon dan banyak yang menghubungi BBC karena keingintahuan cara mereka membuat pohon spaghetti mereka sendiri. Tipuan ini pun diabadikan dalam sebuah film di 'St Albans'.

Namun berbeda dari negara lain, di Filipina, hari lelucon jatuh pada tanggal 28 Desember dan lebih dikenal dengan sebutan NiƱos Inocentes (Hari Keluguan). Hari ini juga dirayakan di Belgia dan negara Latin lainnya.

Beberapa orang menyatakan penyebaran budaya April Mop dikarenakan kecanggihan teknologi karena teknologi memudahkan orang menyebarkan lelucon.

Walaupun terkadang membuat resah sebagian orang, penulis Angelina Rasale menganggap, budaya ini harus dipertahankan. "April mop adalah hari saat kita dapat bersenang-senang," ujarnya.

Di Amerika Serikat dan negara barat lainnya, lelucon April Mop akan berlangsung sepanjang hari. Namun di beberapa negara April mop hanya berlaku hingga tengah hari. Yang memainkan lelucon lewat tengah hari akan disebut 'April Mop'

Menurut permainan anak-anak, siapa pun yang tidak berhasil memainkan lelucon pada temannya akan menjadi bahan olokan karena semua sudah menyadari lelucon April Mop-nya.

Melakukan budaya ini boleh-boleh saja, asalkan Anda tidak membuat resah banyak orang. Jadi, tunggu apa lagi siapkan lelucon Anda untuk mempererat hubungan pertemanan Anda.



Sumber: http://kosmo.vivanews.com/news/read/212490-mengungkap-asal-usul-april-mop

Bookmark This

Popular Posts

Amazon