Sunday, March 6, 2011

Celana Jean Levi's

Levi’s merupakan celana jeans no 1 yang cukup popular dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Levi’s diperkenalkan oleh seorang pemuda nekad dari Newyork berumur 20 tahun, bernama Levi Strauss. Profesi sehari-hari pemuda tersebut adalah penjual pakain.
Levi Strauss tidak menyangka jika jeans buatannya akan laku keras dan digemari oleh mayarakat dunia. Padahal dalam memperkenalkan produknya tersebut, ia lebih besar hanya bermodalkan nekad. Levi Strauss sangat cerdik dalam menangkap peluang. Ia tidak mau mengikuti jejak rekan-rekannya yang lebih memilih profesi sebagai penambang emas, ketika merantau ke California pada tahun 1848. Di tahun tersebut masyarakat Amerika sedang dilanda demam emas.

Di sana, Levi Strauss memperhatikan para penambang emas yang sedang bekerja. Ternyata diantara para penambang tersebut, banyak penambang memakai celana yang mudah rusak pada saat bekerja. Akhirnya, Levi Strauss mencoba membuat celana dari bahan yang tidak mudah robek dengan memesannya dari Genoa. Bahan itu di dunia pemintalan dikenal dengan istilah ‘genes’, yang sekarang orang lebih mengenalnya dengan sebutan ‘jeans’. Celana hasil karya pertamanya itu diberi merk ‘Levi’s’.

Celana jeans tersebut akhirnya menjadi pakai kebangsaan bagi para penambang emas di California, Blue-jean hasil buatan Levi-Strauss hampir serupa dengan celana yang dipakai oleh para nelayan dari Genoa pada abad ke-16.

Dalam perkembangannya, blue-jean makin digemari. Celana jins yang pada awalnya hanya dipakai oleh para pekerja seperti koboi, buruh dan penebang pohon di Amerika, lama-kelamaan berubah menjadi pakaian santai yang dikenakan oleh banyak kalangan. Celana jins makin booming setelah Perang Dunia II, ketika anak muda di seluruh dunia menjadikannya sebagai lambang gaya hidup baru yang bebas dan antikemapanan.

Sejarah saku kecilnya
Pernah tidak terlintas kenapa celana jeans selalu ada saku kecil di bagian sebelah kanannya? Selintas saku kecil ini tak ada fungsinya selain hanya tempelan untuk menambah aksentuasi gaya pemakainya, atau mungkin ciri khas celana jeans. Namun, dari saku imut-imut inilah sebenarnya bisa dibaca sejarah celana yang dipopulerkan oleh Levi Strauss tahun 1880 ini, delapan tahun setelah jeans masuk ke Amerika Serikat (AS) tahun 1872.

Sebagai jenis tekstil, jeans pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana ini biasa dipakai oleh angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini dengan sebutan “bleu de Génes”, yang berarti biru Genoa. Meski tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas.
Akan tetapi, sampai di California semua barangnya habis terjual, kecuali sebuah tenda yang terbuat dari kain kanvas. Kain kanvas ini dipotongnya dan dibuatnya menjadi beberapa celana yang dijual pada para pekerja tambang emas. Dan ternyata para pekerja menyukainya karena celana buatan Strauss tahan lama dan tak mudah koyak. Merasa mendapat peluang, Strauss menyempurnakan “temuannya” dengan memesan bahan dari Genoa yang disebut “Genes”, yang oleh Strauss diubah menjadi “Blue Jeans”.

Di sinilah para penambang tambah menyukai celana buatan Strauss dan “menobatkan” celana itu sebagai celana resmi para penambang. Para penambang emas itu menyebut celana Strauss dengan “those pants of Levi`s” atau “Celana Si Levi”. Sebutan inilah yang mengawali merek dagang pertama celana jeans pertama di dunia.

Naluri bisnis Strauss yang tajam membuatnya mengajak pengusaha sukses Jakob Davis untuk bekerja sama, dan pada tahun 1880 kerja sama itu melahirkan pabrik celana jeans pertama. Dan produk desain mereka yang pertama adalah “Levi`s 501″.

Produk desain pertama memang dikhususkan bagi para penambang emas. Celana ini memiliki 5 saku, 2 di belakang dan 2 di depan, dan 1 saku kecil dalam saku depan sebelah kanan. Karena diperuntukkan bagi para penambang, saku ini tentu bukan untuk bergaya-ria. Tetapi saku imut-imut ini dirancang untuk menyimpan butiran-butiran emas yang berukuran kecil. Meski kini jeans diproduksi dalam berbagai merek dan bukan hanya untuk para penambang, tetapi saku imut-imut itu tetap ada. Tentu saja fungsinya bukan sebagai tempat menyimpan butiran emas.

Diambil dari: http://uniqpost.com/3524/sejarah-celana-jeans-levis/

No comments:

Bookmark This

Popular Posts

Amazon