1. Beli produk bundel
Menurut Corporate Communications Telkomsel Suryanda Stevanus, cara paling aman ialah membeli handset BlackBerry yang bergaransi resmi operator mitra BlackBerry di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, XL, Axis dan Tri. Alternatif lain ialah beli di dealer resmi BlackBerry seperti Teletama Artha Mandiri.
2. Kenali istilah
Jika harus membeli handset BlackBerry di luar operator, Anda sebaiknya mengenali istilah brand new in box (BNIB), 14 hari, refurbished dan bekas (second). BNIB berarti ponsel benar-benar baru dan masih dalam kemasan bersegel. BlackBerry 14 hari adalah barang baru yang dikembalikan pembelinya karena suatu alasan. Kemasan BlackBerry 14 hari biasanya sudah tidak bersegel dan terbuka. Sedangkan refurbished adalah handset BlackBerry yang dikemas ulang dengan casing, boks dan perlengkapan lain seperti baru. Dan, BlackBerry bekas ialah ponsel yang sudah pernah dipakai. Sebelum membeli, tanyakan status ponsel kepada penjual karena akan berpengaruh pula terhadap harga jual.
3. Perhatikan PIN dan IMEI
Pastikan nomor PIN dan IMEI yang ada di handset BlackBerry sama dengan PIN dan IMEI yang ada di kardus pembungkus. Untuk melihat PIN dan IMEI yang ada di handset BlackBerry bisa dilihat di stiker yang terdapat di bagian belakang setelah baterai dilepas atau melalui menu Option-Status/Alt+Cap+H.
4. Cek menu option-status
Untuk mengecek apakah BlackBerry benar-benar baru dan bukan refurbished, hidupkan BlackBerry, lalu masuk ke menu Option-Status. Setelah itu, ketik BUYR. Di menu tersebut akan muncul ‘Data Usage’ dan ‘Voice Usage’. Jika ponsel masih baru, ‘Data Usage’ dan ‘Voice Usage’ akan berisi angka nol atau mendekati 0. Jika angka yang muncul tergolong masih sedikit, misal 2,5 Kb, BlackBerry mungkin dibuka untuk kebutuhan unlock.
Sumber: www.mediaindonesia.com
No comments:
Post a Comment