Di artikel ini saya akan membahas banyak hal termasuk konsep yg mungkin baru bagi anda.
Saya akan mulai dengan satu cerita. Ada sebuah penelitian yang diadakan oleh sekumpulan para ahli psychology di Inggris dan hal yang menarik ditemukan.
Penelitian ini dijalankan dengan mengobservasi pikiran dan tindakan manusia saat mereka melakukan “speed dating” atau “Kencan kilat”. Ok, apabila anda tidak tahu apa itu Speed Dating atau kencan kilat saya jelaskan sedikit. Pada dasarnya akan ada 20 peserta yang terdiri dari 10 pria dan 10 wanita. Setiap pria dan wanita akan bergilir untuk berbicara berdua secara bergantian selama 7 menit.
Penelitian dimulai dengan mengobservasi para peserta. Para ahli psikologi memilih seorang wanita bernama Marcia untuk di test. Sebelum menjalani Speed dating ini Marcia disuruh menuliskan karakter-karakter apa saja yang dia anggap sebagai karakter-karakter cowok idamannya. Marcia pun menulis 2 karakter yaitu “Pintar” dan “Jujur” dia pun mengatakan bahwa hal ini adalah hal yang harus dimiliki pria pasangannya nanti.
Singkat cerita akhirnya si Marcia menjalani Speed Dating ini. Keesokan harinya, Marcia kembali diwawancara mengenai cowok pilihannya dan dia diminta menulis lagi apa karakter yang paling penting dalam pribadi seorang pria untuk menjadi pasangannya.
Setelah diobservasi ternyata pada acara Speed Dating, Marcia tertarik dengan seorang pria yang mempunyai karakter “lucu” dan “Menarik” si pria tidak masuk kategori “pintar” maupun “jujur” tapi itulah pria pilihannya.
Hal yang lebih menarik lagi adalah saat si Marcia keesokan harinya kembali, kemudian ditanya karakter apa yang paling penting di dalam pribadi seorang pria untuk menjadi pasangannya? Jawaban Marcia berubah menjadi “Lucu” dan “Menarik”. Beberapa bulan setelah itu Marcia kembali diinterview dengan pertanyaan yang sama ditanyakan kembali. Jawaban si Marcia soal karakter pria idamannya berubah lagi dan kembali ke jawaban asalnya “pintar” dan “jujur”. Hal ini tidak hanya terjadi pada Marcia saja tapi terjadi juga pada peserta lainnya.
Setelah penelitian ini selesai, para ahli menyimpulkan bahwa: Apabila wanita menuliskan bahwa dia tertarik pada karakter-karakter dan sifat tertentu dari pria, lalu dia bertemu dengan pria yang mempunyai karakter yang berbeda yang bisa membuat dia merasakan ketertarikan emosional (“Chemistry”), maka jika ditanya lagi keesokan harinya maka jawaban si wanita tentang karakter-karakter dan sifat yg membuat dia tertarik dengan pria akan berubah.
Hasil Penelitian ini sekali lagi membuktikan bahwa ketertarikan wanita terhadap pria bukanlah berdasarkan “PILIHAN” si wanita tapi hal ini terjadi karena apa yang “DIRASAKAN” oleh sang wanita. Perasaan suka itu bukanlah pilihan, jadi pada dasarnya anda tidak akan bisa membuat wanita suka dengan anda apabila dia tidak merasakan rasa ketertarikan dan “Chemistry” namun anda bisa belajar hal-hal apa yg dapat “trigger” “Chemistry” tersebut. Dr Helen Fisher dalam bukunya “Why Him Why Her” menjelaskan terms “Chemistry” ini secara scientific dia membahas bagaimana hormon wanita bereaksi saat mereka bertemu dengan pria dan merasakan “Chemistry” tersebut.
Anda akan mengerti hal-hal ini lebih dalam apabila anda sudah membaca artikel-artikel saya lainnya. Agar sukses membangun hubungan dengan wanita, anda perlu menjadi ahli dalam mengontrol emosi atau apa yang dirasakan oleh wanita.
Tanyakan pertanyaan ini kepada teman wanita anda. Coba pikirkan sejenak pernahkah anda (wanita) bertemu dengan seorang pria yang masuk dalam kriteria cowok idaman anda (atletis,tinggi, pintar, ganteng, putih, dsb) tapi pada akhirnya pada saat bertemu, anda merasa tidak tertarik dengan pria tersebut, hanya karena anda merasa ada perasaan yg tidak pas? Anda tidak merasakan ada ketertarikan.. Itulah yg saya maksud dengan “Chemistry”. Anda tidak merasakan sensasi tersebut. Seperti yang sudah pernah saya bahas bahwa wanita menggunakan pikirannya untuk mengartikan apa yg ada dia rasakan. Maksud saya adalah wanita membuat keputusan berdasarkan perasaan yg dia rasakan lalu dia memakai logikanya untuk memperjelas maksud perasaannya.
Apabila anda seorang pria, anda pasti tau bahwa wanita sering mengatakan sesuatu namun saat waktunya tiba, dia justru melakukan hal lain yang jauh beda dari yg dia katakan. Wanita sering “MENGATAKAN” apa yang dia “PIKIRKAN” pada saat dia diberi pertanyaan. Namun mereka cenderung untuk “BERSIKAP” berdasarkan “EMOSI”nya saat kejadian itu benar-benar terjadi.
Ambil Marcia sebagai contoh. Saat dipertemukan dengan 10 pria-pria di dalam acara Speed Dating. Banyak dari pria tersebut yg masuk dalam kategori “Pintar” dan “Jujur” tapi hasilnya Marcia tidak tertarik dengan mereka. Dan Marcia pun tidak tahu mengapa dia akhirnya memilih pria yang dia sebut “Lucu” dan “Menarik”. Akhirnya untuk menyamakan apa yang dia rasakan dengan apa yg dia pikirkan (Justification) maka Marcia “Justify” dengan mengatakan bahwa dia tertarik dengan pria yg “Lucu” dan “Menarik”.
Contoh lainnya. Suatu hari anda (pria) bertemu dengan wanita yang baru anda kenal, anda membuat janji untuk pergi ke suatu tempat sebut saja pergi ke Mal keesokan harinya. Keesokan harinya saat tiba waktunya, ternyata sang wanita gak datang. Lalu anda menelpon dia dan dia berkata ada hal penting, urgent yg dia harus lakuin.
Yang sebenarnya terjadi adalah saat si pria menelpon si wanita untuk janjian pergi, perasaan si wanita saat itu mengatakan bahwa pergi ke mal besok adalah aktifitas yg cukup menyenangkan untuk dia lakukan pada saat itu. Tapi saat keesokan harinya tiba-tiba ada tawaran sesuatu yang lebih menarik yang membuat si wanita tidak kepingin lagi bertemu dengan si pria. Atau mungkin si wanita tiba-tiba kehilangan “MOOD” nya untuk pergi saat dia bangun pagi itu. Apapun alasan sang wanita , alasan itu ada hubungannya dengan perubahan dari situasi perasaannya dan dari apa yang dia rasakan.
Sekarang, sebagai laki-laki jika ini terjadi kemungkinan anda akan berkata “dia tukang bohong”. Dia bilang dia mau dateng tapi akhirnya gak dateng. Dasar cewek pembohong!
Yg saya maksud dalam contoh ini adalah saat wanita mengatakan sesuatu dan berbuat sebaliknya, menurut si wanita itu adalah hal yg boleh-boleh saja dilakukan karena si wanita hanya mengikuti perasaanya saja.
Tapi menurut cara pikir pria, saat wanita mengatakan sesuatu dan tidak menepati kata-katanya itu berarti si wanita pembohong atau wanita yg tidak punya integritas.
Inti dari artikel ini adalah: Wanita tidak akan mengubah “apa yg dia rasakan dan bagaimana center emosionalnya akan meresponi kejadian kejadian yg terjadi”.
Jadi untuk para pria, anda punya 2 pilihan:
- Meneruskan apa yang anda lakukan dan terus menerus stress serta depresi sambil berharap bahwa sifat wanita akan berubah suatu hari nanti! Atau…
- Mulai belajar cara-cara bagaimana anda bisa menjadi ahli dalam mengontrol perasaan dan bisa membuat wanita ingin untuk datang dan bertemu saat dia membuat janji dengan anda.
Sumber: http://lovendating.com/?p=81
No comments:
Post a Comment